Bait Puisi terhenti. Saya membuka kaca mata berbingkai biru. memicit pelipis mata. Terasa sakit di bahagian belakang kepala. Jari-jari yang runcing saya patah-patahkan demi menghilangkan kantuk yang meraja. Kopi 3 in 1 yang sejuk saya cicipi perlahan. Saya merenung cincin belah rotan di jari manis. Apa dia arjuna yang bakal menetap di hati ini? Sudah bersediakah seorang Citra Adriana untuk memikir soal hati? Akhirnya saya tersandar dengan seribu keluhan. Ah! masih tidak terlalu jauh saya menarik diri dari pernikahan ini. Pertunangan ini baru berusia sebulan. Saya boleh meminta Hafis untuk memutuskan pertunangan ini dan terus menunggu Fattah untuk mengikat janji. Hafis seorang lelaki yang pada saya setanding dan tiada kurangnya dengan Fattah. Sebulan yang lepas, Hafis menghantar rombongan meminang tanpa sempat saya mengenal dia. Seingat saya, pertemuan saya dengan Hafis hanya 3 kali. pertemuan pertama di kinokuniya. pertemuan cliche yang biasa saya lihat di drama melayu. Buku John Gr